Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Makassar

Setelah Viral, Dimas Adipati Minta Maaf

×

Setelah Viral, Dimas Adipati Minta Maaf

Sebarkan artikel ini

Mata Jurnalis News, MAKASSAR — Dimas Adipati atau akrab disapa dalam akun Instagramnya Dimsun Story, malam kemarin sekira pukul 10.00 Wita, di Cafe Hungrypedia, jalan Landak.

Dimas membuat video klarifikasi dan permohonan maaf terkait adanya laporan masuk ke Polda Sulsel oleh Ketua Brigade Muslim Indonesia. Zulkifli.

“Alhamdulillah, awal masuknya laporan itu saya mewakili keluarga mengungkapkan bahwa kami drop dan shock. Khususnya orang tua saya yang langsung jatuh sakit, akan tetapi saya pribadi dan keluarga mencoba memahami bahwa semua ini adalah ujian oleh Allah SWT yang turun lewat tangannya Kak Zul, Ketua BMI Sulsel, “kata Dimas.

Dalam setiap unggahan video Dimas Adipati mengaku tidak pernah berniat untuk menyinggung person ataupun kelompok, akan tetapi murni untuk menghibur para netizen/followersnya. Dimana diduga kuat bahwa ada oknum-oknum tertentu yang coba memanfaatkan situasi tersebut untuk niat-niat tertentu, video-video yang Dimas telah hapus, berhasil diupload kembali oleh akun Youtube tersebut dan memperoleh banyak viewers.

“Jujur dari dalam hati klo saya membuat konten dan mengaploadnya itu tidak berniat untuk menyinggung, melukai perasaan seseorang ataupun kelompok. Dimana ada beberapa video saya itu saya buat bukan di Sulsel, tapi saya buat di pulau Bali, hal itu jujur saya buat untuk menghibur netizen atau Followers saya. Klo pun ada yang memanfaatkan video-video saya dan diupload kembali, saya jujur tidak tau sama sekali dan saya baru liat ternyata viewersnya itu sudah ribuan, “Jelas Dimas.

Dimas Adipati mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua BMI Sulsel. Zulkifli, karena tanpa adanya teguran darinya mungkin dia belum bisa memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

“Terima kasih banyak untuk kakak Zul, walaupun sampe hari ini saya belum diijinkan ketemu oleh Allah SWT. Dari tegurannya beliau saya bisa mendapatkan banyak pelajaran berharga, mulai dari memperbaiki diri dan yang paling utama adalah membuat saya lebih dekat dengan orang tua, menghargai orang tua, hikmah luar biasa yang saya dapatkan bahwa tidak semua orang suka dengan apa yang saya buat dan saya upload, dimana saya pribadi sadar bahwa itu sangat bertentangan dengan adat-istiadat budaya Sulsel, minta maaf juga untuk kakak Zul yang sebesar-besarnya, “ucap Dimas.

Ayahanda dan Ibunda Dimas mengakui bahwa sejak masuknya laporan ke Polda Sulsel, kesehatan mereka turun drastis dan bolak balik Rumah Sakit. Dan mereka mengakui bahwa mereka tak henti-hentinya untuk memanjatkan doa agar Tuhan Yang Maha Esa memberi jalan keluar terbaik untuk anaknya.

“Sejak masuknya laporan de, jujur kesehatan saya menurun dan ibu juga demikian. Ibunya itu tidak berhenti menangis tiap malam, minta doa sama Allah SWT semoga ada jalan keluar dan dipertemukan dengan orang-orang baik, kita tau sendiri de klo seorang ibu itu besar kasih sayangnya ke anak. Kami dari pihak orang tua klo, Dimas itu boleh dikata anak bandel dan alhamdulillah dengan adanya teguran dari Ketua BMI, anak saya perlahan sudah mulai berubah dan mulai menghargai orang tuanya, karena sampe ini hari tidak adapun yang perduli dengan anak saya kecuali orang tua dan keluarga dekatnya, “tambah Rudjito, ayahanda Dimas Adipati.
Ketua BMI Sulsel. Zulkifli, yang dihubungi via Whatssapp pribadinya mengungkapkan bahwa apa yang Dimas telah lakukan dinilai tidak sesuai dengan adat istiadat dan budaya orang Sulsel, dirinya juga mengakui bukan orang yang keras akan tetapi keadaan dan orang-oranglah yang membuat dirinya keras. Dimana setiap manusia itu tidak luput dari salah dan khilaf akan tetapi hal itu bukan untuk diumbar akan tetapi ditutup.

“Itu bertentangan dengan semua budaya timur Indonesia khususnya Sulsel, orang-orangji de yang kadang buat saya keras. Setiap manusia punya salah, khilaf, saya pun banyak dosa dinda. Saya paham semua orang punya salah tetapi janganlah itu diumbar umbar kalau kalau sudah di posting di Sosmed maka menjadi konsumsi publik, “tutup Zulkifli, Ketua BMI Sulsel.

(*)