Example 325x300 Example 325x300
Kab. BarruSosial

Berkat Kurir Langit, Kakek Paruh Baya Ini Kini Dapat Perhatian

×

Berkat Kurir Langit, Kakek Paruh Baya Ini Kini Dapat Perhatian

Sebarkan artikel ini
Kakek Ripin 79 tahun warga dusun Watu, desa Libureng, Tanete Riaja, kabupaten Barru, Salawesi Selatan saat duduk disamping gubuk tempat tinggalnya

Mata Jurnalis News, BARRU – Ripin (79), warga dusun Watu, desa Libureng, Tanete Riaja, kabupaten Barru, Sulsel, ini tinggal seorang diri di sebuah gubuk reyot berukuran sekitar 2 meter persegi.

Nampak gubuk yang dihuninya berdindingkan seng bekas dan langit-langitnya sudah bolong.

Saat dikonfirmasi Matajurnalisnews.com lewat pesan whatsApp pribadinya Kamis, (29/10) Relawan kurir langit  Muhammad Tahang kerap disapa Mohan membenarkan, bahwa kakek Ripin hanya tinggal seorang diri diatas bukit.

“Iya benar, Ripin hanya tinggal seorang diri, dan sudah lama tinggal diatas tanah bukit milik warga di dusun Watu,”ujar Mohan

Lanjut Mohan, sebelum kami kunjungi, kesehariannya, ia hanya bekerja sebagai kuli angkut barang dipasar dengan bayaran lima ribu hingga sepuluh ribu rupiah untuk menghidupi kesehariannya.

“Bahkan sebagian warga sering memberinya minyak goreng kepada kakek Ripin, namun jika ia belum membutuhkan, ia kembali menjualnya dengan memilih untuk membeli beras sebagai bahan utama untuk dikomsumsi.” jelas Mohan.

Lebih mirisnya lagi, kakek Ripin, diusianya yang sudah tua, tiap harinya hanya berjalan kaki dari tempat ia tinggal menuju pasar demi mencari nafkah.

“Bahkan tiap harinya ia harus bolak balik dari tempat tinggalnya menuju pasar, yaitu Pasar leppe, pasar tompo lemo-lemo, pasar ralla, dan pasar baru, semua itu ia tempuh dengan berjalan kaki, paling dekat itu di pasar Leppe sekitr 2 km dari tempat tinggalnya, namun kadang ia juga meminta tumpangan kepada pengendara yang melintas menuju ke pasar,” jelas Mohan.

Lebih jauh ia menahbahkan, kakak Ripin memilih tinggal seorang diri dikarenakan ia tidak ingin merepotkan keluarganya.

“Apalagi kakek Ripin tidak memiliki anak, sehingga ia harus menghidupi hari harinya seorang diri, sebanarnya sih ponakan, dari saudara kandung ada, cuma kakek Ripin tidak mau merepotkan mereka.” tutup Mohan.

(Ikram)