Makassar – Keributan yang terjadi di Jalan Topas raya Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) Antara Polisi vs Mahasiswa berbuntut Pajang.
Pasalnya beberapa kali Mahasiswa melakukan aksi demo didepan Mako Polda Sul-Sel atas sikap oknum Anggota Polisi yang arogan saat cek-cok di Jalan Topas Raya Makassar pada (10/6) lalu.
Dimana keributan tersebut terjadi berawal saat Kendaraan Pribadi milik Toadeng Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros Parkir didepan warung milik Palevi.
“Jadi awal kejadian itu, ada mobil parkir didepan warung saya. karena parkirnya lama dan menghalangi warung saya hampiri sopirnya dan tanya baik-baik untuk menyingkirkan kendaraan tersebut,” jelas Palevi Sabtu (14/6/25).
Lanjut Palevi, entah apa yang disampaikan sopir dari pemilik kendaraan tersebut menyebabkan beberapa orang datang kewarung kami dan terjadi aduh mulut.
“Kebetulan diwarung kami sering Ade-ade mahasiswa nongkrong disini dan imbasnya ke mereka juga karena beberapa oknum polisi nampak mendampingi pemilik kendaraan tersebut dengan sikap arogan,” jelasnya.
Lanjut iya Jelaskan, Bahkan Ade-ade mahasiswa saat itu sempat digertak oleh Oknum Polisi berpakaian preman Berinisial UD.
“Jadi kemungkinan ini sopir lain yang mereka sampaikan ke pemilik kendaraan tersebut padahal kami baik-baik untuk meminta singkirkan kendaraannya,” tandasnya.
Ia juga mengaku sudah beberapa kali menegur secara baik-baik agar kendaraan dinas tersebut tidak diparkir di halaman warung yang menjadi area utama untuk pelanggan makan.
โSaya sudah pernah tegur orangnya secara baik-baik, bahkan saya datangi langsung di tempat nongkrongnya di Cafe Storia hanya untuk sampaikan supaya mobilnya jangan lagi parkir di situ, ” bebernya.
Merasa jengkel karena tegurannya diabaikan, pemilik warung memilih untuk tidak lagi mengonfrontasi langsung dan menunggu pemilik kendaraan datang sendiri.
“Tapi apa balasannya, teguran diabaikan dan bahkan Polisi tersebut malah membela pemilik kendaraan tersebut jelas-jelas sudah parkir ditempat yang salah,” tandasnya.
Sedangkan Andrew Jendral Lapangan PEMA FT-UNIBOS merasa kecewa atas aksinya yang dinilai tidak ada tanggapan dari pihak kepolisian terkait prilaku anggotanya yang dinilai arogan.
“Kami kecewa atas prilaku apara penegak hukum Polda Sulsel, dimana terkesan melindungi anggotanya yang melakukan tindakan arogan terhadap masyarakat,” keluhnya.
Ia juga katakan akan melakukan aksi susulan di Mako Polda Sulsel dengan Massa yang lebih banyak lagi.
“Kami tidak akan mundur sebelum adanya tanggapan. Kami akan melakukan aksi Jilid 3 pada hari Senin yang bertempat di Pemkab Maros dan Polda Sul-Sel.” Tegasnya.
Sedangkan Kabid Humas Polda Sulsel Kombespol Didik saat dikonfirmasi lewat Pesan WhatsApp pribadinya Sabtu (14/6) hingga berita ini terbitkan belum ada tanggapan.

