MATA JURNALIS NEWS, MAKASSAR – Lika liku perpolitikan jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024 terus bergulir dalam diskusi-diskusi politik yang di ga wangi para pemahaman membahas peran penting siapa sosok yang kini sebagai banyak disebut sebagai King Maker atau mempunyai pengaruh besar terhadap pemilihan pejabat publik atau kepala daerah.
Sebuah diskusi politik yang di gelar oleh Komunitas Jurnalis Politik (KJP) Arkam Azikin sangat tidak setuju King Maker dalam Pilgub Sulsel 2024 secara personal alias tergantung kategorial dari sisi tertentu.
Arkam Azikin bilang King Maker adalah yang memegang tongkat komando dalam sebuah instrumen partai politik tepatnya sebagai ketua partai di daerah khususnya Provinsi Sulsel.
“Saya tidak sepakat kalau Andi Amran Sulaiman itu disematkan sebagai seorang King Maker, Itu salah. King Maker itu yah ketua partai karena dia yang menentukan arah dukungan partai yang dia pimpin,” kata Arkam. Sabtu, (22/4/2024).
Secara spesifik, Arkam menyebut seorang King Maker adalah yang notabenenya adalah ketua partai politik. Bukan seseorang dengan branding punya jabatan diluar dari partai politik.
“Yah, King Maker itu seperti AIA, Ni’matullah, Taufan Pawe, Ashabul Kahfi dan lain-lain. Bukan cuman satu orang saja,” tegas pria ber-akronim KAK ini.
Diskusi alternatif di Lapak Kopi Abangda Jl. Letjen Hertasning bersama Global Link Smart Solution ini berlangsung cair dengan beberapa topik menarik seputar perpolitikan Nasional hingga ke daerah – daerah khusunya di Sulsel.
Sementara itu, Jurnalis senior Fachruddin Palapa mengatakan bahwa Pilgub Sulsel 2024 dan Pilkada di 24 kabupaten/kota saat ini masih sangat dinamis. Namun katanya masih sangat jauh jika figur-figur yang sekarang muncul ini adalah kandidat yang sudah dipastikan maju mendapatkan rekomendasi dari partai politik.
“Kita juga patut flash back ke beberapa tahun lalu terkait Pilgub Sulsel. Bahwa nanti fix kalau sudah di deklarasikan berpasangan antara si A dengan si B nah itu baru sah.” sebutnya.
Komentar lainnya juga dari datang dari CEO DPI, Dedi Alamsyah Mannaroi turut mengomentari King Maker di Sulsel bukan sosok seperti empunya AAS Holding alias Andi Amran Sulaiman sebagai penentu arah perpolitikan Sulsel 2024.
Dedi mengungkapkan bahwa cukuplah Andi Amran Sulaiman yang sekarang lagi banyak sorotan ‘cawe-cawe’ politiknya di Sulsel yang diklaim adalah sebagai kunjungan seorang Menteri Pertanian.
“Cukup beliau mengurus urusan sehubungan dengan pertanian. Karena sekarang harga gabah lagi naik. Jangan terus membayangi adiknya (ASS) yang pengen maju Pilgub Sulsel,” sindir Dedi.
“Adiknya itu sudah besar dan dewasa jadi tidak perlu di dampingi oleh Andi Amran Sulaiman ketika mau jadi Gubernur,” tambahnya.
Forum diskusi ke sekian kali di Lapak Kopi Abangda ini bertema NGOPI SORE PILKADA 2024 “Flashback Pertarungan Sulsel” dihadiri CEO Duta Politika Independen (DPI) Dedi Alamsyah Mannaroi dan sejumlah.
Tim Red
(Editor Aisyah)