Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Kab. Barru

Penyaluran PIP Dinilai Tidak Tepat Sasaran, H. Aras: Kami Sudah Bersurat Namun Belum Ada Panggilan

×

Penyaluran PIP Dinilai Tidak Tepat Sasaran, H. Aras: Kami Sudah Bersurat Namun Belum Ada Panggilan

Sebarkan artikel ini
H. Muhammad Aras, S.Pd., MM

MATA JURNALIS NEWS, BARRU – Sesuai mendengar penjelasan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Barru Terkait beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Jalur Aspirasi Anggota DPR RI Dinilai tidak tepat sasaran.

Hal itu langsung mendapat kritikan H. Aras melalui Awal relawan yang diminta untuk mendampingi pengaktifan rekening beasiswa PIP kepada matajurnalisnews.com lewat pesan WhatsApp pribadinya, Sabtu (28/9/24).

Dimana menurutnya, ketidak jelasan informasi yang dianggap butuh penjelasan adalah hal yang menurutnya kurang relevan dengan kondisi yang ada dilapangan.

“Menurut kami jika itu dibutuhkan penjelasan maka sebagai insan pendidik tertinggi di Kabupaten Barru Pak Kadis baiknya membuka ruang komunikasi,” jelasnya.

Lanjut Awal, Karena menurut kami sudah bersurat ke beliau, jika kurang jelas maka kami terbuka untuk diskusi dan menunggu undangan beliau atas kejelasan informasi yang diminta.

“Sayang sekali jika pak kadis lebih memilih kebijakan menahan kepala sekolah untuk tidak mengeluarkan keterangan aktivasi PIP untuk seluruh peserta didik yang ada pada data kami dibanding memilah siswa yang dianggapnya layak untuk diberi keterangan aktivasi,” paparnya.

Lanjut Dia Katakan, Kami berharap Pak Kadis punya nurani baik untuk para siswa dan juga tidak terlibat dalam politik praktis termasuk intervensi, mengingat ada calon yang afiliasinya dekat dengan pimpinannya.

Awal menyampaikan bahwa jika Pak Kadis membutuhkan informasi lebih dalam dia siap kapan saja dan dimana saja termasuk disaksikan oleh para orang tua siswa dan media untuk berdiskusi.

Saat ditanya terkait kesiapan bertemu dengan Kadis Pendidikan Barru, Awal tegaskan Kami siap lahir batin berdiskusi demi untuk kemaslahatan dan peningkatan kualitas peserta didik di Kab Barru.

“Semoga kabar yang kami terima tidak benar bahwa pak kadis lebih memilih mencari cara untuk mengkaji celah beasiswa ini dibanding dengan menggunakan nuraninya untuk membantu para siswa penerima PIP,” harap Awal.

Lebih jauh awal katakan, Dari kabar yang ga terlalu jelas banyak yang memberi info kalau pak kadis lebih memilih ke bawaslu, ke kementrian Dikbudristek sampai mendatangi bank untuk berkonsultasi.

“Jika pun benar pak kadis pasti memilih berdiskusi cara untuk membantu para siswa karena yang kami tahu beliau orang baik” tutup Awal.