MATA JURNALIS NEWS, MAKASSAR – Puluhan emak-emak lakukan aksi protes terhadap ketua Rukun Warga (RW) 5 Buloa Asri Daud.
Aksi protes warga dilakukan dikarenakan air bor yang saat ini dikelolanya dinilai gagal.
Protes warga terjadi di Jalan Teuku Umar 15 Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (16/9) sekira pukul 17.10 Wita.
“Selama ada pergantian pengurus dari anak Ikrab (Ikatan Remaja Buloa) ke ketua RW Air bor yang dikelolanya kami nilai gagal,” Kata Daeng Rohani salah satu warga Buloa
Lanjut Ia Katakan, Selama dia kelola beberapa hari ini Air nampak keruh, tidak lancar, dan kadang tidak ngalir sehingga kami protes.
Sedangkan ketua RW 5 Asrid Daud mengatakan, pihak PU minta struktur pengurus Air bor segera disortir.
“Kemarin kami bentuk pengurusan baru, dikarena pihak PU meminta struktur pengelolaan yang jelas,” katanya.
Lanjut Dia Katakan, Sehingga kami bersama staf PU dan Lurah Buloa bersama warga adakan rapat pembentukan pengurus baru di masjid Nurul Ilmi.
“Namun, beberapa hari kami Kelola ternyata mendapat protes dari warga. Agar menghindari terjadinya keributan, akhirnya saya serahkan kembali kepada pengurus lama dengan syarat laporan keuangan sebelumnya harus disetor sebagai pertanggung jawaban,” jelasnya.
Disamping itu Ketua Ikrab Nasir tegaskan, pengelolaan sumur bor atas permintaan pihak kontraktor.
“Sebenarnya teman Ikrab kelola ini sumur bor atas permintaan pengawas kontraktor Anwar Dg. Rongrong untuk dilakukan pemeliharaan, sembari kami mencoba untuk disalurkan kepada masyarakat. apalagi pihak kontraktor belum dibayar full sehingga kami yang ditunjuk sementara mengelola agar ada pembayaran listrik,” tutup Nasir.
Lurah Buloa Moh. Dwi Aditya Mukhtar saat dikonfirmasi lewat Via WhatsApp pribadinya mengatakan, Terkait pengelola sumur bor kami hanya menjalankan tugas.
“Terkait hal itu, saya sebagai kepala kelurahan tentunya kami hanya menjalankan tugas jika pihak PU meminta agar pengelolaan sumur bor segera dibentuk ya kami bentuk.” jelasnya.
Lanjut ia katakan, Sehingga tentunya saya harus menindaklanjuti dengan mengadakan pemilihan pengurus baru bersama masyarakat Buloa.
“Terkait orang ketiga (pihak pemenang tender) sumur bor yang belum dibayarkan itu kami tidak tau itu.” tandas Lurah Buloa.