MATA JURNALIS NEWS, PAPUA – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) Provinsi Papua Yerry Basri Mak menyoroti adanya pemberian terkait SK Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dinilai Aspal (Palsu).
Dimana dari data yang kami peroleh SK Calon CPNS dikeluarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom, yang diduga diterima salah seorang CPNS di Keerom.
“Yaitu terkait sorotan dari salah seorang pemuda asli Keerom yakni Wellem Yoku, yang bersuara menyoroti adanya SK Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dikeluarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom, yang diduga diterima salah seorang CPNS di Keerom.” jelasnya.
Lanjut Yerry, yang bersangkutan (WY) keliru telah menyoroti Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager, karena yang mengeluarkan SK bukanlah seorang Bupati melainkan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Saya tidak ada kepentingan dan sama sekali tidak ada hubungan apapun, apalagi hubungan politik dengan seorang Piter Gusbager yang adalah Bupati Keerom.” Tegasnya.
Lanjut Dia Katakan, Tapi di sini saya harus tampil beri pandangan menurut hemat saya, menyikapi serta menanggapi bentuk protes maupun sorotan saudara Wellem Yoku yang telah dipublikasikan di salah satu media online hari ini, Selasa 11 Juni 2024.
“Berita itu saya kira sudah viral, dan saya merasa pimpinan daerah di pemerintah kabupaten Keerom dan jajarannya sudah tahu sindiran atau protes ataupun sorotan dari saudara Wellem Yoku, atas adanya SK CPNS yang diduga katanya palsu menurutnya.” Tadasnya
Ia juga menambahkan, Saya kira bung Wellem itu juga tahu, bahwa lembaga yang resmi mengeluarkan sebuah SK bagi Calon Pegawai Negeri Sipil di negara kita ini, yaitu Badan Kepegawaian Negara atau BKN, bukan dikeluarkan oleh seorang Bupati. Tambahnya.
“Bupati sama sekali tidak pernah menulis ataupun mengisi Form SK dan dibagikan ke para CPNS yang berhasil lolos di pemerintah Kabupaten Keerom. Ada perangkat atau jajarannya yang punya Tupoksi teknis untuk hal itu.” Tegas Yerry Basri.
Bupati juga saya kira tidak duduk sambil memeriksa secara detil dokumen per dokumen SK yang ada sebanyak itu, karena ada staf atau bawahan yang punya tugas pokok dan fungsi untuk membantu bupati. Iya kan?.
Jadi jangan langsung menyerang ke nama bupatinya, apalagi kalau sampai menyerang nama personalnya menurut saya. Harus saudara Wellem ini pahami dulu secara baik mekanisme alur pembuatan SK CPNS tersebut, baru bisa beliau beri komentar”, papar Yerry menerangkan.
Lanjutnya mengakhiri pencerahannya, aktivis yang berkantor di Kotaraja distrik Abepura kota Jayapura ini meminta Polres Keerom bertindak menyelidiki fakta kebenaran dari keterangan WY.
Tuturnya, jika memang ada Lambang Negara (Garuda) dalam Surat Keputusan CPNS yang dimiliki terlihat terbalik, menurut Yerry diduga bisa saja sebuah kekhilafan dalam hal percetakan yang dilakukan Pegawai BKN.
Selain itu terang Yerry kepada wartawan duga bisa saja hal itu merupakan sebuah kebohongan publik, lantaran bulan-bulan politik yang sudah semakin dekat jelang Pemilukada kabupaten Keerom.
“Sekarang kan sudah masuk bulan-bulan politik. Nah bisa saja kita menduga informasi adanya SK Palsu yang diberitakan saudara WY itu tidak benar, diduga karena kepentingan politik yang mungkin saja ingin menyerang nama baik seorang Bupati Keerom bapak Piter Gusbager.” tandanya.
Lebih jauh ia katakan, saya menduga juga pada foto SK CPNS yang dilampirkan dalam berita tersebut, ditampilkan terbalik. Kenapa saya bilang begitu?, karena gambarnya tidak begitu jelas kita lihat.
Coba difoto yang jelas dan tampilkan biar kita lihat dan bisa langsung percaya. Tapi bagi saya aneh sekali jika Pegawai Negeri Sipil ataupun ASN yang bertugas mengisi dan mencetak SK tersebut di kantor BKN, matanya rabun atau buta sama sekali sehingga tidak bisa melihat kalau lambang Garuda di Kop bagian atas lembar SK CPNS itu nampak terbalik posisinya.
“Saya dengar sudah ada laporan terkait informasi dugaan SK CPNS PALSU di pemerintahan daerah kabupaten Keerom itu ke Polres Keerom, sehingga sebagai bentuk perhatian atas berita tersebut yang sudah viral kita ketahui, saya mohon Penyidik Polres Keerom bisa segera melidik informasi dugaan kasus Kepalsuan Data SK CPNS Keerom itu”, pungkas Yerry.
Jeck
(Editor Aisyah)