Maros, Sulsel – Pasca adanya hinaan yang dilontarkan Menantang ketua umum GRIB JAYA “Hercules”
Tokoh pemuda Maros Abhel memberikan memberi sinyal keras atas komentarnya menghina seorang Purnawirawan Bapak Jendral Sutiyoso.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, tak jarang kita jumpai berbagai peristiwa yang menguji nilai-nilai luhur dan adab kesopanan.
Belakangan ini, sebuah pernyataan yang dilontarkan oleh seorang tokoh pemuda bernama Abhel, dari komunitas Labetta, mencuri perhatian publik.
Reaksi kerasnya terhadap dugaan penghinaan yang dilakukan oleh saudara Hercules kepada seorang purnawirawan jenderal, Bapak Sutiyoso, menjadi catatan penting tentang pentingnya menjaga etika dan menghargai jasa para pendahulu bangsa.
Melalui media sosial X pada Jumat (2/5/2025), Abhel dengan tegas menyampaikan pesan yang sarat akan nilai-nilai kepatutan.
“Teruntuk saudara Hercules tolong jaga adab dan kesopanan, anda telah menghina seorang purnawirawan seorang jenderal, Bapak Sutiyoso,” ujarnya dengan nada keras.
Lebih lanjut, Abhel mengingatkan akan besarnya jasa Bapak Sutiyoso bagi DKI Jakarta. Sebagai mantan Gubernur, kontribusi beliau dalam membangun dan memajukan ibu kota tentu tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pernyataan Abhel ini bukan sekadar membela seorang tokoh, namun juga sebuah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menghargai sejarah dan pengorbanan para pemimpin yang telah berjasa bagi negeri ini.
“Anda itu harus punya etika kepada Purnawirawan TNI, kami juga anak purnawirawan TNI, selain saya punya dua kakak yang juga adalah anggota TNI, juga Bapak saya dulu seorang Koppasanda (Kopassus) yang pernah ikut belah negara RI tercinta dalam kasus timor timor bersama bapak presiden Prabowo Subianto, sedangkan anda pernah berjasa apa pada Negara,” imbuh Abhel dengan nada yang menunjukkan kebanggaan akan latar belakang keluarganya dan sekaligus mempertanyakan kontribusi nyata dari pihak yang dianggap tidak memiliki adab.
Seruan Abhel ini menjadi representasi dari suara generasi muda yang peduli akan nilai-nilai kesopanan dan penghormatan terhadap para senior.
Sebagai bagian dari komunitas Labetta, sebuah kelompok pemuda yang mungkin memiliki perhatian khusus pada isu-isu sosial dan kemasyarakatan, Abhel menunjukkan bahwa semangat revolusi sosial tidak hanya tentang perubahan struktural, tetapi juga tentang perbaikan karakter dan etika dalam berinteraksi.
Penting untuk kita renungkan bersama, bahwa dalam kebebasan berpendapat, tetap ada batasan etika dan adab yang harus dijunjung tinggi. Menghina atau merendahkan seseorang, apalagi seorang purnawirawan yang telah mengabdikan diri bagi negara, adalah tindakan yang tidak terpuji dan dapat merusak tatanan sosial yang harmonis.
Catatan yang disampaikan oleh Abhel ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya para tokoh publik dan generasi muda, untuk senantiasa menjaga lisan dan tulisan, serta menghormati jasa-jasa para pendahulu.
“Semoga seruan ini dapat menggema dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya adab dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.” Tutup Abhel.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
