Example 325x300 Example 325x300
Jakarta

Menteri Pertanian Tegas; Tentara kawal kebutuhan petani. Ini Perintah Presiden!

×

Menteri Pertanian Tegas; Tentara kawal kebutuhan petani. Ini Perintah Presiden!

Sebarkan artikel ini
Menteri Pertanian kabinet Indonesia Maju yaitu Amran Sulaiman dok (Ist)

MATA JURNALIS NEWS, JAKARTA – Kementerian Pertanian melakukan kunjungan pada 11 Desember 2024 di beberapa provinsi di Indonesia.

Kunjungan ini lansung di inisiasi oleh Menteri Pertanian kabinet Indonesia Maju yaitu Amran Sulaiman.

Hal ini semakin memperjelas integritas dan komitmen Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian dalam membangun swasembada pangan di Indonesia.

Dalam kunjungannya di Kabupaten Serdang Sumatera Utara Menteri Amran menyerap beberapa aspirasi dan keluhan Masyarakat di sektor pertanian, salah satunya terkait bahan baku produksi seperti pupuk dan solar untuk bahan bakar traktor.

Keluhan Masyarakat terkait bahan baku produksi pertanian seperti traktor, pupuk dan solar yang kerap kali sulit diakses, ditanggapi tegas oleh Mentri Pertanian.
Mentri Amran mengatakan

“ini adalah kebaikan hati Bapak Presiden Republik Indonesia, memberikan anda alat gratis. Awas kalau ada yang bayar. Tidak boleh ada bayar-bayar. Awas kalau ada yang membayar, itu akan diproses oleh kepolisian. Alat ini gratis, ini perintah presiden”, tegasnya.

Sehubungan dengan itu, salah seorang warga mengeluh terkait solar yang sulit sekali diakses oleh petani. Solar bagi petani merupakan bahan baku produksi yang sangat penting karena merupakan bahan bakar traktor dalam pengolahan lahan pertanian.

Kami petani disana pak, tidak bisa mengakses solar di SPBU di kecamatan kami pak, ujar seorang warga.

Olehnya, Menteri pertanian menegaskan bahwa “Ini harus dikawal pak Dandim, pelanggaran ini pak, harus di kawal. Petani tidak boleh dihalangi untuk ambil solar. Ini perintah Presiden‼. ” Tukasnya.

Lanjut Dia Katakan, Terkait akses bahan baku produksi, pupuk tidak boleh ada yang halangi, BBM tidak boleh ada yang menghalangi.

“Kami sudah kordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung, semua akses tidak boleh dihalangi, masa orang mau produksi dihalangi. Tidak Boleh. Kita punya kuota 1 Juta ton, kalau kurang, saya minta lagi”, tegas Mentri Pertanian.