MATA JURNALIS NEWS, MAKASSAR — Kericuhan terjadi di luar arena debat kedua Pilgub Sulawesi Selatan 2024 yang digelar di Hotel Claro Makassar, Minggu (10/11/2024) siang.
Massa yang diduga berasal dari pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut satu Danny Pomanto – Azhar Arsyad dan paslon nomor urut dua Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi terlibat bentrok di jalanan, tepatnya di Jalan AP Pettarani dan Jalan Andi Djemma.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kericuhan dimulai dengan aksi saling lempar batu dan adu jotos antara kedua kelompok pendukung.
Beberapa orang yang berada di sekitar lokasi kejadian tampak berlari dan melempar batu ke arah kelompok lainnya. Para aparat kepolisian yang berada di tempat tersebut segera turun tangan untuk meredakan ketegangan dan membubarkan kerumunan massa.
Seorang saksi mata, Rian (27), yang berada di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa massa sempat teriak-teriak saling menuduh, dengan beberapa orang meneriakkan “01” dan lainnya “02”, yang mengacu pada nomor urut pasangan calon yang bertanding. Namun, dirinya mengaku tidak mengetahui pasti penyebab awal dari kericuhan tersebut.
“Semua tiba-tiba saling lempar batu, saya juga sempat kena batu, tapi tidak parah. Saya lari karena ada barang yang saya pegang, jadi saya lari sembunyi sebentar,” katanya saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Beruntung, kericuhan yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit tersebut dapat dilerai oleh pihak kepolisian yang bertugas.
Tampak petugas segera menurunkan mobil dan motor patroli untuk mengurai massa dan memastikan situasi kembali kondusif. Tak lama setelah itu, jalur jalan di sekitar lokasi kejadian kembali dibersihkan dari kerumunan.
Debat Kedua Pilgub Sulsel Digelar di Hotel Claro Makassar
Sementara itu, debat kedua Pilgub Sulawesi Selatan yang menjadi latar belakang terjadinya kericuhan tetap berjalan sesuai jadwal yang ditentukan di Hotel Claro.
Debat ini diikuti oleh dua pasangan calon yang bersaing memperebutkan kursi gubernur, yakni pasangan nomor urut 1 Danny Pomanto – Azhar Arsyad, serta pasangan nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi.
Debat tersebut mengusung tema “Ekonomi, Infrastruktur, dan Tata Kelola Sumber Daya Alam” dan disiarkan secara langsung melalui televisi nasional serta live streaming di YouTube. Debat ini dihadiri oleh ratusan undangan dan disaksikan oleh ribuan pemirsa dari berbagai penjuru Sulsel.
Meski kericuhan terjadi di luar arena debat, acara debat Pilgub berlangsung tanpa gangguan signifikan di dalam ruangan. Kedua pasangan calon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka terkait isu-isu utama pembangunan di Sulawesi Selatan, dengan fokus pada pengelolaan ekonomi daerah, pembangunan infrastruktur, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mochamad Ngajib, yang ditemui setelah kejadian, memberikan apresiasi kepada anggotanya yang berhasil meredakan situasi dengan cepat dan profesional.
“Kami memastikan bahwa situasi ini terkendali, dan kami akan terus melakukan pengawasan selama proses debat berlangsung untuk menjaga agar keamanan dan ketertiban tetap terjaga,” ujarnya.
Dirinya juga mengingatkan bahwa aksi kekerasan yang terjadi di luar arena debat tersebut tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kedamaian selama proses pilkada, mengingat situasi yang sangat menentukan bagi masa depan Sulawesi Selatan.
Kericuhan yang terjadi di luar arena debat Pilgub Sulsel ini mendapatkan perhatian luas dari publik, terutama di media sosial. Banyak netizen yang mengkritik aksi kekerasan antarpendukung tersebut dan menegaskan pentingnya menjaga suasana damai dalam setiap perhelatan demokrasi.
“Dukung paslon itu boleh, tapi jangan sampai merusak suasana demokrasi. Mari jaga kedamaian, Sulsel harus lebih baik ke depannya,” ujar salah satu netizen di Twitter.
Selain itu, beberapa netizen lainnya mengungkapkan rasa kecewa dengan tindakan anarkis yang terjadi, meskipun mereka tetap berharap agar pilkada Sulsel dapat berlangsung secara tertib dan damai.