Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
News

Dinilai Arogan Saat Sidak P2TL, Pelanggan: Masa Biar Mau Sholat Jumat Orang Dia Cabut Listrik

×

Dinilai Arogan Saat Sidak P2TL, Pelanggan: Masa Biar Mau Sholat Jumat Orang Dia Cabut Listrik

Sebarkan artikel ini

MATA JURNALIS NEWS, MAKASSAR – Sejumlah pelanggan PLN Area Makassar Utara Protes Lantara Sikap Petugas PLN dinilai Arogan.

Kejadian tersebut bermula saat petugas melakukan penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL) di Jalan Teuku Umar 15 Kel. Buloa, Kec. Tallo, Kota Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel)  Jumat, (20/9) sekira pukul 10.00 WITA.

Menurutnya Ani salah satu warga Buloa, sewaktu petugas PLN dirinya sudah meminta kepada petugas untuk menunggu dan meminta waktu menunggu suaminya datang, tapi petugas tidak mau tahu dan langsung melakukan pemutusan listrik rumah.

“Saya ini jual es krim, kalau tidak ada listrik pasti meleleh dan rusak, andaikan adaji suamiku tidak jadi masalah ji. cuma baruki mau menelpon langsung dia cabut dan langsung suru saya ke Kantor PLN,” kesal Ani.

Lanjut Ani, tidak jadi masalah kalau mau ditindaki tapi lihat waktu dan kondisi juga, kita jual es krim kalau meleleh berjam-jam dan rusak siapa mau tanggung. Apalagi waktu itu sudah mau sholat Jumat anda orang.

“Itu petugas bilang kalau mauki cepat nyala kesana maki biar sholat Jumat dilayani jaki itu karena adaji perempuan,” kata Ani saat mengulang perkataan petugas.

Ia juga katakan petugas nampak arogan tidak ada sekali kebijakannya, sombong sekali andalkan surat perintah PLN begitu kah pelayanan petugas kepada pelanggannya ?

“Andaikan adaji suamiku dirumah tidak jadi masalah ji, inikah tidak ada. Siapa mi mau beli kalau rusak jualanku (eskrim) kita juga jualan untungnya tidak seberapa,” Paparnya dengan raut kecewa.

Lanjut Dia Katakan, Kami ini bukan pelanggan yang sering nunggak pembayaran. kami rajin bayar tiap bulannya.

“Pernah memang terbakar itu  lakto-laktonya, (MCB) dua bulan lalu jadi saya beli ditoko untuk ganti itu, terkait ada kelebihan penggunaan daya kami tidak tau. ” jelas Ani.

Akhirnya Dadda (Suami Any) kekantor PLN Makassar Utara untuk melakukan pembayaran ternyata disana lagi istirahat berbeda dengan apa yang dikatakan petugas dilapangan.

“Katanya langsung dilayani sampai disana mereka bilang istirahat, istriku jualan eskrim sekarang kalau rusak siapa yang mau ganti rugi” tegas Dad’da suami Ani dengan raut kecewa.