Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
News

Diduga Intimidasi Wartawan, Massa Minta Copot Kapolda Sulsel

×

Diduga Intimidasi Wartawan, Massa Minta Copot Kapolda Sulsel

Sebarkan artikel ini

MATA JURNALIS NEWS, JAKARTA – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Serdadu Muda Nusantara (SEDARA) Kamis, (12/9) gelar aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri.

Para demonstran menuntut agar Kapolda Sulsel Irjen pol Andi Rian dicopot dari jabatannya.

Irjen Pol Andi Rian dituding telah melakukan intimidasi terhadap wartawan yang meliput kasus pungutan liar (pungli) di wilayah hukumnya.

“Kami sangat kecewa karena alih-alih mendukung pemberantasan pungli, Kapolda justru melakukan intimidasi terhadap jurnalis yang bertugas menyuarakan kebenaran,” kata Muhammad Senanatha, koordinator lapangan aksi tersebut.

Senada dengan itu, Wahyudi, orator aksi, menegaskan bahwa pencopotan Kapolda Sulsel adalah langkah yang tepat jika dugaan intimidasi terhadap wartawan terbukti.

“Ini bukan hanya tentang wartawan yang diintimidasi, tapi juga soal kebebasan pers dan penegakan hukum yang harus dijalankan,” ujarnya.

Para demonstran mengancam akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.

Sementara itu, di Makassar, aksi serupa digelar oleh sekelompok mahasiswa yang berunjuk rasa di depan kantor Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulsel.

Mereka menuntut pencopotan Kasat Lantas Polres Bone, Kanit Regident Polres Bone, dan Kapolda Sulsel. Tuntutan ini dipicu oleh dugaan pungli di Satlantas Polres Bone, di mana Kapolda Sulsel diduga terlibat dalam membekingi praktik tersebut.

Tak hanya mahasiswa, desakan untuk mencopot Kapolda Sulsel juga datang dari sejumlah aktivis dan tokoh pemuda.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pinrang, Muhammad Zainal Arifin, Ketua Bidang Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, Alwi Agus, serta Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Bulukumba, Agus Salim, turut menyuarakan tuntutan serupa.

Kecaman terhadap Irjen Pol Andi Rian juga disuarakan oleh Direktur Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (PUKAT) Sulawesi Selatan, Farid Mamma, Ketua Umum Serikat Wartawan Media Online Republik Indonesia (SEKAT-RI), Ibhe Ananda, dan Ketua Umum Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Dewan Pimpinan Daerah Sulawesi Selatan, Akbar Hasan.

Sebelumnya, kasus dugaan intimidasi terhadap wartawan beritasulsel.com, Heri Siswanto, mencuat setelah ia melaporkan adanya pungli dalam penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satpas Polres Bone.

Setelah pemberitaan tersebut, Heri diduga menerima intimidasi langsung dari Kapolda Sulsel. Tak hanya itu, istrinya yang merupakan ASN Polri di Polres Sidrap juga dimutasi ke Polres Kepulauan Selayar, yang diduga sebagai bentuk balas dendam atas pemberitaan tersebut.

Kini, desakan pencopotan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi semakin kuat, dan berbagai pihak terus menunggu respons dari pihak berwenang terkait dugaan ini.