MATA JURNALIS NEWS, BARRU – Suardi Saleh didampingi drg.Hj.Ulfah membuka kegiatan Rembuk Stunting Kab.Barru Tahun 2024 di MPP Lantai 6 Kantor Bupati Barru,Selasa (21/05/2024).
Mengawali sambutannya, Bupati Barru Suardi Saleh menyampaikan, kegiatan rembuk stunting ini adalah yang ketiga kalinya kita laksanakan dan menjadi agenda penting.
“Strategis dalam merumuskan dan mendeklarasikan rencana kegiatan sesuai dengan hasil audit, evaluasi, faktor determinan, dan capaian angka prevalensi stunting di Kab.Barru.,” ujar Suardi Saleh.
Lanjut Suardi Saleh, tahun lalu kita berbangga karena prevalensi stunting Kab.Barru pada tahun 2022 terendah yaitu 14,1%, namun sesuai dengan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 menempatkan kita di peringkat kelima terbaik di provinsi sulawesi selatan yang harus segera mungkin kita tindaklanjuti.
Ia juga menekankan agar keberhasilan kita menurunkan stunting tahun lalu dengan berbagi inovasi agar dioptimalkan dan dikembangkan, jangan sampai tidak berjalan.
“Pastikan agar diarahkan pada kelompok sasaran utama yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak dibawah usia dua tahun, remaja putri, pasangan usia subur dan anak balita sesuai dangan data tervalidasi by name by address yang terus di update secara berkala “, tegas Suardi
Secara khusus dia meminta kepada Sekretaris Daerah Kab.Barru untuk melakukan money pada berbagai inovasi yang dikembangkan OPD termasuk pada pelaksanaan anggaran stunting yang bersumber dari APBD.
” Hal ini untuk memastikan bahwa semua inovasi dan program prevalensi stunting berjalan dan sesuai target sasaran “, ungkap Suardi
Saya sangat yakin kolaborasi dengan stakeholder dan segenap pemangku kepentingan kita optimis stunting bisa turunkan sesuai target pemerintah 14% dengan melakukan upaya-upaya terukur dalam melakukan intervensi dari hulu sampai ke hilir.
Sebelumnya Plt.Ketua TP PKK Kabupaten Barru drg.Hj.Ulfa Nurul Huda menyebutkan bahwa beberapa poin kunci yang perlu dioptimalkan dalam menjamin keberhasilan upaya percepatan penurunan stunting di Kab.Barru
“Poin-poin itu diantaranya optimalisasi upaya perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, ketepatan jenis intervensi yang terukur dan ketepatan pensasaran, peningkatan ketahanan pangan dan gizi masyarakat, serta penguatan sistem data informasi dan pelaporan mulai dari tingkat individu, keluarga, komunitas, hingga ke tingkat masyarakat secara luas.” jelasnya.
Ia menambahkan, berbagai upaya-upaya strategis-penanganan stunting tersebut perlu diintegrasikan dengan 10 program pokok pkk agar selaras, dan saling mendukung.
Sementara TPSS Provinsi Sulsel yang mewakili Kepala Bappelitbangda Sulsel
Febriani menyebutkan bahwa Kita akan berupaya supaya bisa berubah dari generasi cemas ke generasi emas, dan saya yakin Kabupaten Barru ini Insya Allah tidak sampai 2045 generasi emas sudah bisa dicapai.
Dirinya mengapresiasi atas kerja keras Pemerintah Kab.Barru selama ini hasil karena berkat seluruh inovasi berhasil menurunkan stunting sampai 14% kendati saat ini menurut SKI berada di angka 22,1%.
Menurutnya, peningkatan prevalensi stunting di Kab.Barru ini akan kita evaluasi dan analisis secara komprehensif dan sasaran intervensinya harus jelas dan tidak boleh ada satupun yang tertinggal baik keluarga beresiko stunting maupun bayi balita harus memperoleh upaya pencegahan dan penanganan yang cepat dan tepat.
Kami berharap pula bahwa secara berjenjang pembinaan dan pengawasan TPPS Kab.Barru bisa secara intensif juga melakukan pembinaan dan pengawasan kepada TPPS Kecamatan, desa dan kelurahan serta berupaya untuk melahirkan berbagai inovasi.
(Ramzi/Hms)