MATA JURNALIS NEWS, BARRU – Lampu penerangan di Pantai Sumpang Binangae Barru Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dikabarkan sudah berbulan-bulan mati.
Jika tidak segera diperbaiki warga khawatir pantai Sumpang kebanggaan warga Barru itu akan disalahgunakan sebagai tempat ‘mesum’ para muda mudi apalagi saat malam hari.
“Karena lampu mati anak muda di sana pada pacaran, Apalagi pada saat malam minggu. kondisinya gelap otomatis leluasa mi berpacaran,” kata Sakatang salah satu warga Sumpang, Selasa (30/04/2024).
Lanjut ia jelaskan, tidak hanya itu karena gelap pantai Sumpang dijadikan tempat minum-minum (Miras). Kita juga kasihan masyarakat gelap juga karena lampu sudah lama tidak nyala.
“Kalau bisa pak secepatnya diperbaiki agar dikhawatirkan akan menimbulkan hal negatif,” harap warga Sakatang.
Sedangkan Badaruddin lurah Sumpang Binangae saat di konfirmasi lewat pesan WhatsApp pribadinya Selasa (30/4) mengatakan, Terkait laporan tersebut sebelumnya sudah ditindak lanjuti.
“Tabe terkait hal itu pernah ada penyampaian ke kami beberapa bulan yang lalu dan itu sudah kami teruskan ke pihak terkait (Dinas Perhubungan) tepatnya dihari ulang tahun semut dan sudah ditindak lanjut,” jelas Lurah.
Lanjut Dia Katakan, Dengan adanya laporan tersebut tentunya kami akan kembali mengkoordinasikan bersama beberapa pihak terkait untuk meninjau lokasi pantai saat malam hari.
“Jika benar seperti itu (Pasangan Muda mudi gelap-gelapan di Pantai Sumpang) akan kami tindaki bersama babinsa dan bhabinkamtibmas serta kasi trantib kelurahan Sumpang Binangae.” tegasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Barru Fadly mengatakan, Terkait pemeliharaan lampu jalan Pantai Sumpang senantiasa kita lakukan perbaikan jika ada kerusakan.
“Lampu pantai Sumpang kerap kami lakukan pemeliharaan jika lampu penerangan mati.” ujar Fadly.
Lanjut Dia Katakan, Kalaupun lambat dalam penanganan hal itu kaitan dengan jaringan yang terbangun saat pembangunan anjungan tersebut.
“Dimana jaringan lampu jalan berada disisi luar pantai, sehingga rentan terkena dampak ombak dan air laut, sehingga mudah sekali rusak dimana mengakibatkan jaringan listriknya basah harus menunggu jaringan aman baru dilakukan pembenahan.” Tutup Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Barru.
(Red)
Editor Muliana
