Example 325x300 Example 325x300
MakassarPolitik

Berdasarkan Hasil Quick Count, Danny Pomanto Unggul

×

Berdasarkan Hasil Quick Count, Danny Pomanto Unggul

Sebarkan artikel ini

Mata Jurnalis News, MAKASSAR – Pasangan calon (paslon) nomor urut 1,Ramdhan Pomanto-Fatma Rusdi unggul sementara dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Makassar 2020 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count.

Hingga pukul 16.00 WITA , jumlah sampel suara yang terkumpul telah mencapai 94,80 persen. Ramdhan atau biasa dipanggil DP mengumpulkan 41,70 persen suara, unggul dari tiga pasangan calon lainnya berdasarkan hasil hitung cepat Lingkar Survei Indonesia (LSI).

Sementara itu, keunggulan Danny Pomanto-Fatma Rusdi disusul Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando sementara meraup 34,37 suara hitung cepat. Di urutan ketiga adalah Syamsu Rizal-Fadli Ananda sebesar 19,23 persen dan terakhir Irman Yasin Limpo-Andi Muhammad Zunnun sebanyak 4,70 persen.

Untuk diketahui quick count atau hitung cepat adalah perhitungan secara prediktif dan cepat. Data ini diperoleh berdasarkan berita acara hasil perhitungan (C1) berdasarkan TPS yang dipilih secara acak yang menggambarkan populasi. Hasil quick count bukan hasil resmi pemilu.

Pilkada serentak di Kota Makassar diperkirakan bakal berlangsung sengit. Para kontestan yang bersaing untuk memperebutkan suara pemilih merupakan figur-figur berpengalaman.

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Firdaus Muhammad mengatakan hari ini, Rabu (9/12) berlangsung pilkada serentak di 12 kota/kabupaten di Sulawesi Selatan. Pilkada di Kota Makassar menjadi yang paling menarik perhatian karena menampilkan sosok terbaik daerah Sulsel.

Status sebagai ibukota provinsi menjadi alasan kuat para putra terbaik bertarung memperebutkan kursi walikota dan wakil walikota. Firdaus menyebut, pilkada di Kota Makassar menjadi lanjutan pertarungan yang sempat hambar dua tahun lalu.

Pada 2018, ada dua kontestan, yaitu Danny Pomanto dan Munafri Arifuddin. Munafri yang merupakan kerabat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla melawan kotak kosong karena Danny didiskualifikasi.

“Jadi sekarang sangat menarik dibandingkan dengan 2018 karena sekarang ada empat kontestan dan semuanya pernah bertarung di pilkada,” ujarnya dalam siaran stasiun televisi Kompas TV, Rabu (9/12/2020).

(Alif)